
Salah satu dosen Universitas Katolik Weetebula, Ibu Etheldreda Rosari Garung, M.Pd, berhasil meraih penghargaan juara dua dalam Festival Drijarkara Andragogi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK). Festival ini merupakan ajang bagi para dosen yang telah mengikuti workshop “Pengembangan dan Pembelajaran Dosen Berbasis Filsafat Pendidikan Drijarkara dan Andragogi” untuk menampilkan inovasi mereka dalam dunia pendidikan.
Peserta festival berasal dari 17 kampus Katolik yang tergabung dalam Jaringan Pembelajaran APTIK (JPA). Dalam festival ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyajikan infografis yang menceritakan pengembangan dan pembelajaran dalam perkuliahan berbasis pendidikan Drijarkara dan andragogi pada semester ganjil 2024/2025. Kegiatan ini menjadi wadah inspiratif bagi para dosen untuk saling berbagi pengalaman dan metode pembelajaran inovatif yang telah mereka kembangkan.
Dalam acara penerimaan penghargaan, Ibu Etheldreda Rosari Garung, M.Pd didampingi oleh Rektor Universitas Katolik Weetebula. Beliau berhasil meraih juara kedua dalam Festival Drijarkara Andragogi dengan tema infografis “Mengenal Gaya Angkat Pesawat Melalui Experiential Learning”. Infografis ini mengangkat pendekatan pembelajaran yang mengedepankan pengalaman langsung sebagai metode utama dalam memahami konsep fisika.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Etheldreda Rosari Garung, M.Pd menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Katolik Weetebula dan Misereor yang telah memberikan dukungan penuh bagi para dosen untuk mengikuti workshop pengembangan kompetensi yang dilaksanakan pada Oktober 2024 di Kupang. Beliau juga mengapresiasi Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D beserta tim Jaringan Pembelajaran APTIK (JPA) yang telah membekali para dosen dengan keterampilan dalam mendesain pembelajaran berbasis filsafat pendidikan Drijarkara dan andragogi.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi pembelajaran berbasis filosofi pendidikan Drijarkara dan andragogi dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak dosen untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan efektif bagi mahasiswa.